FALAKATA – Setiap umat muslim diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa. Puasa merupakan salah satu rukun Islam setelah mengucapkan dua kalimat syahadat dan salat.

Umat muslim yang beriman diwajibkan menunaikan ibadah agar bertakwa. Hal ini seperti ditegaskan surah Al-Baqarah ayat 183, Allah SWT berfirman;

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ – ١٨٣

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Mengutip buku Fikih Kesehatan Kontemporer Terkait Puasa dan Ramadhan karya Dr. Raehanul Bahraen menyebutkan, banyak ulama mendefinisikan puasa yaitu menahan diri dari pembatal puasa yakni makan, minum dan jima’ (berhubungan intim), dimulai dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari.

Lalu apa saja hikmah dan manfaat puasa?

Dalam buku Fiqih Praktis Puasa Ramadhan menyebutkan, semua syariat Islam menyimpan hikmah-hikmah yang sangat indah. Adapun hikmah dan manfaat puasa ialah sebagai berikut:

1. Melatih Jiwa untuk taat kepada Allah SWT

Jiwa seorang muslim harus dilatih dan dibiasakan untuk mengerjakan ketaatan karena jiwa bersifat seperti anak kecil yang perlu dilatih. Salah satu bentuk pelatihan agar jiwa terbiasa dalam mengerjakan ketaatan adalah dengan puasa.

Sebab, di dalam puasa, seseorang akan meninggalkan sebagian kenikmatan yang asalnya halal: menahan makan, minum, berkumpul dengan istri, yang semuanya ini ditinggalkan demi mencari ridha dan pahala Allah SWT.

2. Menumbuhkan sifat sabar

Al-Imam Ibnu Rajab berkata, “Sabar itu ada tiga macam: sabar di dalam mengerjakan ketaatan kepada Allah SWT, sabar di dalam meninggalkan larangan Allah SWT, dan sabar di dalam menerima takdir Allah yang menyakitkan.

Semua jenis sabar ini terkumpul di dalam ibadah puasa. Sebab, di dalam puasa, terdapat sabar di dalam mengerjakan ketaatan kepada Allah SWT, sabar di dalam meninggalkan apa yang Allah SWT haramkan dari kelezatan syahwat, dan sabar untuk menerima apa yang dia alami berupa rasa sakit dengan kelaparan dan haus.

3. Mensyukuri nikmat Allah SWT

Termasuk hikmah puasa adalah mengingatkan kepada semua hamba akan besarnya nikmat Allah SWT. Sebab, seorang hamba akan menyadari betapa besarnya nikmat kenyang, puas dalam makan dan minum, ketika dia merasa lapar dan haus; ketika dia kenyang setelah sebelumnya merasa lapar; atau hilang dahaganya ketika sebelumnya kehausan; maka hal ini akan mendorong untuk bersyukur kepada Allah SWT. Sadarilah hal ini, wahai saudaraku, jadikanlah puasamu sebagai media untuk lebih meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT.

4. Solidaritas antar sesama

Inilah hikmah dari sisi kemasyarakatan. Sesungguhnya merasakan lapar dan haus demi menjalankan perintah agama, akan memunculkan solidaritas dan perasaan ‘senasib sepenanggungan’ dengan orang-orang miskin yang kesehariannya sering merasakan kelaparan dan kehausan.

Dengan begitu, akan tumbuhlah sifat peka dan peduli terhadap saudaranya yang kurang mampu. Al-Imam Ibnul Qayyim berkata, “Puasa akan meng- ingatkan tentang keberadaan orang-orang yang kelaparan dari kalangan orang-orang miskin.”

Ibnu Humam berkata, “Sesungguhnya tatkala orang yang puasa itu merasakan sakitnya rasa lapar pada sebagian waktu, maka hal itu akan mengingatkannya pada seluruh keadaan dan waktu yang akan membawanya bersegera untuk peduli kepada orang yang kurang mampu.”

5. Sebab meraih derajat taqwa

Puasa merupakan sebab untuk meraih derajat taqwa. Allah SWT berfirman QS Al-Baqarah ayat 183:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ – ١٨٣

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Sebab, sesungguhnya orang yang puasa itu diperintah supaya mengerjakan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan. Dengan demikian, bila orang yang sedang puasa terbetik di dalam hatinya untuk mengerjakan maksiat, dia akan menahan dan meninggalkannya.

6. Sehat dengan puasa

Telah diakui di dalam dunia kedokteran bahwa puasa dapat menyehatkan tubuh manusia dan menyembuhkan dari berbagai penyakit ganas. Dengan sedikit makan, anggota pencernaan dapat istirahat, cairan-cairan dan kotoran yang membahayakan dapat keluar dan hilang. Semua ini adalah hikmah dan keutamaan dari Allah SWT.

Tidak ada satu pun perintah Allah SWT kecuali di dalamnya terdapat kebaikan bagi para hamba-Nya. Inilah sebagian hikmah yang dapat kita ketahui. Mungkin masih banyak lagi hikmah-hikmah lainnya yang belum kita ketahui.

Akan tetapi, perlu diketahui bahwa manfaat puasa ini tidak akan tercapai kecuali bagi orang yang berpuasa secara sempurna dari segala yang diharamkan Allah SWT. Puasa dari makan, minum, berhubungan intim dengan istri, puasa dari mendengar yang haram, melihat yang haram, ucapan yang haram, dan usaha yang haram. Dia senantiasa menjaga waktunya dan selalu memanfaatkan kesempatan bulan puasa dengan ketaatan kepada Rabb-nya. Maka orang semacam inilah yang dapat meraih manfaat dari ibadah puasanya.

Wallahualam!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan