Sebelumnya kita sering dikenal dengan pepatah ” Sedia Payung Sebelum Hujan”. Simbol payung ini ketika dimainkan maka sudah barang tentu, Paslon nomor urut 2 calon bupati dan wakil bupati dengan jargon (Fam-Sah) itu telah memainkan simbol bahwa segala persiapan terkait dengan kemenangan telah disiapkan.
Falakata.com – Payung yang digunakan oleh simpatisan dan pendukung Fam-Sah di sejumlah desa yang berada di kecamatan Sulabesi Timur dan Sulabesi Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula itu cukup menarik perhatian tersendiri.
Betapa tidak, Payung memiliki makna tersirat yang jarang sekali kita renungkan.
Selebihnya, dari payung kita belajar apa arti berjuang untuk orang sekitar, meski harus menerjang guyuran hujan yang begitu menantang, payung tetap membawa kita pada tujuan.
Bahkan, pepatah “Sedia Payung Sebelum Hujan” kita dapat mengambil kesimpulan bahwa payung mengajarkan kita untuk selalu siap siaga jika ada rintangan tiba.
Mengutip dari Buku Patrick Madden’s New Book, karya Robert Lewis Stevenson yang dilansir melalui media Kumparan.
Payung memiliki filosofi diantaranya, pertama, Payung sebagai lambang peradaban modern. Kedua, Payung sebagai bentuk hemat. ketiga, Seseorang yang Cinta Damai. Keempat, memiliki simpati tinggi.
Dalam amatan media ini, Senin (28/10/2024) payung di gunakan oleh Srikandi di sejumlah desa salah satu di desa Waigai, Kecamatan Sulabesi Selatan.
Di mana, terlihat calon bupati Fifian Adeningsi Mus (Fam) berpose dengan sejumlah Srikandi.
” Payung ini bisa kita gunakan di saat musim hujan tiba dan sangat membantu kami sebagai ibu-ibu jika lagi bepergian jauh,” ujar warga. (**)
Liputan : Nance