Pencarian Ditutup, Penumpang KM Al Sudais 21 Dinyatakan Hilang

Tim SAR Gabungan saat melakukan pencarian terhadap korban KM Al Sudais 21. Foto; Basarnas Ternate

FALAKATA – Operasi pencarian terhadap Hayun Usia (37) yang terjatuh dari Kapal Motor (KM) Al Sudais 21 resmi ditutup. Korban dinyatakan hilang setelah pencarian selama 7 hari.

Kepala Basarnas Ternate, Fathur Rahman, dalam keterangan resminya menyampaikan, di hari ke 7 pada Rabu (6/3/2024) pencarian dimulai pukul 07.30 WIT. Tim SAR Gabungan melaksanakan briefing sesuai rencana operasi, dimana pencarian dibagi menjadi 3 Search and Rescue Unit (SRU).

SRU 1 RIB 04 SAR Ternate melaksanakan pencarian di perairan Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) dengan luas area pencarian 22 Nm dari Last Know Position (LKP).

Sementara SRU 2 yaitu long boat masyarakat melaksanakan pencarian di perairan sebelah selatan Pulau Mandioli dengan luas area pencarian 26 Nm.

BACA JUGA: Satu Penumpang KM Al Sudais 21 Jatuh ke Laut

Adapun SRU 3 yang juga long boat masyarakat melaksanakan penyisiran di pesisir Pulau Mandioli hingga 50 Nm luas area pencarian.

“Namun hingga sore hari pukul 17.00 WIT, belum dapat menemukan korban. Operasi SAR pun selesai dan ditutup dengan kesimpulan korban dinyatakan hilang,” kata Fathur.

BACA JUGA: Penumpang yang Jatuh dari Kapal Al Sudais 21 Belum Ditemukan

Fathur menyampaikan, informasi hilangnya korban telah disampaikan kepada para nelayan dan juga kapal-kapal yang melintas di lokasi LKP agar segera melaporkan kepada pihak Basarnas apalagi melihat dan menemukan korban.

“Pencarian terhadap korban sudah dilakukan secara maksimal selama 7 hari sesuai SOP Basarnas dengan mempertimbangkan waktu, situasi dan kondisi namun tuhan berkehendak lain sehingga pihak Tim SAR Gabungan belum menemukan korban,” jelasnya.

“Namun tidak menutup kemungkinan operasi SAR dapat dibuka kembali apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban atau korban ditemukan,” imbuhnya.

Fathur juga menyampaikan terima kasih kepada pihak atau seluruh unsur yang terlibat dalam pencarian terhadap korban. “Unsur yang terlibat Basarnas Ternate, Brimobda Polda malut, Polairud Polda Malut, Lanal Ternate dan masyarakat,” ujarnya.(*)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan