Falakata.com- Nyatanya pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di seputaran taman Mangon setiap hari bisa meraup keuntungan ratusan ribu rupiah.
Nampaknya, taman mangon yang di kenal dengan patung wakil presiden RI pertama, Moh. Hatta dibangun pada masa pemerintahan Bupati Fifian Adeningsi Mus dan Wakil Bupati M. Saleh Marasabesy (Fam-Sah) pada September tahun 2022 dengan nilai kurang lebih sebesar Rp 3,8 miliar rupiah.
Rupanya, pembangunan ruang terbuka publik (RTP) itu sangat berdampak bagi masyarakat terutama pedagang kaki lima (PKL) di Kepulauan Sula.
Buktinya, Mas Dede, seorang pedagang pentolan berasal dari Jawa barat itu mengatakan, dagangannya dalam sehari bisa laris Rp 400.000 sampai 600.000 rupiah.
” Setiap hari dagangan saya bisa laris 400 ribu sampai 600 ribu saat ramai. Apalagi kalau di musim cengkeh seperti sekarang,” ujarnya kepada reporter Falakata.com, Kamis (03/10/2024).
Tentu, bukan saja penjual pentolan, namun, hal yang sama juga di rasakan oleh Iman sebagai penjual es krim.
” Kalau saya keliling kota Sanana saat ramai sehari itu bisa dapat Rp 800 ribu. Tapi kalau sepi dan saya parkir di taman paling kecil Rp 200 ribu dalam sehari,” tandasnya.
Terpisah, berbeda lagi dengan pembangunan RTP yang di bangun pada masa pemerintahan Hendrata Thes yang terletak di Desa Mangon, Kecamatan Sanana kurang lebih menelan anggaran sebesar 4,5 miliar rupiah yang dikerjakan sejak tahun 2020 lalu.
Namun, hingga kini pembangunan tersebut tak bisa di manfaatkan oleh masyarakat Kepulauan Sula.
Bahkan sesuai informasi yang himpun, pekerjaan bangunan tersebut sudah di tangani oleh pihak penegak hukum tetapi hingga kini belum ada titik terangnya. (**)
liputan: Nan