FALAKATA – Salat merupakan salah satu rukun Islam. Sebelum menunaikan salat khususnya berjamaah, kita diperintahkan untuk merapikan shaf. Apa perintah, hikmah serta cara merapikan shaf?
Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi dalam bukunya 5 Masalah Penting Seputar Shalat menerangkan, bahwa banyak hadits shahih yang menunjukkan secara jelas perintah untuk merapikan shaf salat.
Dari Anas Radhiyallahu Anhu, Rasulullah SAW bersabda;
سَوُّوْا صُفُوْفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ مِنْ إِقَامَةِ الصَّلاَةِ
Artinya; Rapikan (rapat dan lurus) shaf kalian, sesungguhnya rapinya shaf termasuk bagian menegakkan salat.
Adapun hikmah merapikan shaf salat yaitu;
1. Meraih kelurusan secara zhahir sebagaimana hal itu juga dituntut secara batin.
2. Menyempitkan ruang lingkup setan dalam menghembuskan waswas ketika salat.
3. Menunjukkan kerapian bentuk dan penampilan.
4. Mencukupkan bagi orang banyak yang seandainya mereka tidak merapikan barisan niscaya tidak cukup.
5. Tidak menyibukkan pandangan antara satu dengan yang lain bila mereka tidak merapikan barisan.
BACA JUGA: Pengertian Salat Tarawih dan Keutamaannya
Lalu bagaimana cara merapikan shaf salat?
Dalam buku yang sama, setidaknya terdapat 4 cara merapikan shaf yaitu sebagai berikut:
1. Meluruskan barisan salat dan merapatkannya
Sungguh merupakan kesalahan, apa yang dilakukan oleh sebagian orang. Mereka membuka lebar-lebar kaki mereka untuk menempel dengan kaki saudaranya tetapi bahu mereka saling berjauhan. Ini merupakan kekeliruan yang menyelisihi praktek para sahabat.
2. Memenuhi shaf yang masih renggang
Dengan demikian, berarti kita telah menutup jalan setan untuk menggoda anak Adam a.s ketika salat dan dengan demikian pula berarti shaf akan betul-betul rapat.
3. Menyempurnakan shaf yang pertama terlebih dahulu dan begitu seterusnya
Maka merupakan kesalahan dan tipu daya iblis kepada banyak orang sekarang, mereka bahwa shaf pertama belum penuh, namun mereka lebih senang memilih shaf berikutnya.
4. Saling berdekatan
Antara imam dengan makmum dan antara makmum dengan makmum lainnya mereka saling berdekatan. Hal itu karena mereka adalah jama’ah, sedangkan jama’ah adalah persatuan. Dan tidak sempurna bila persatuan saling berjauhan.
Wallahualam!