Amalan Spesial di Bulan Sya’ban yang Dicontohkan Nabi Muhammad SAW
FALAKATA – Bulan Sya’ban merupakan bulan ke delapan dalam kalender Islam. Bulan ini disebut memiliki amalan yang spesial karena waktunya yang berada di antara dua bulan yang mulia, yaitu bulan Rajab dan bulan Ramadan.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, dalam riwayat Usamah bin Zaid, Nabi Muhammad SAW saat masuk bulan Sya’ban memiliki kebiasaan meningkatkan amalan yang langsung dicontohkan, yakni menjalankan ibadah puasa.
“Beliau (Nabi Muhammad SAW) juga mencotohkan bagaimana meningkatkan amalannya. Dan amalan yang spesifik yang banyak dikerjakan oleh nabi ternyata puasa,” kata Ustadz Adi Hidayat dalam kanal YouTube Adi Hidayat Official, dikutip pada Jum’at (23/2/2024) malam WIT.
“Para sahabat ada yang merasa heran, kenapa? Karena di bulan Rajab juga sudah biasa puasa, sementara di Sya’ban ternyata lebih banyak (menjalankan ibadah puasa) dibandingkan dengan bulan Rajab.”
Maka, lanjut Ustadz Adi Hidayat, para sahabat pun bertanya kepada Rasulullah SAW alasan mengapa meningkatkan ibadahnya di bulan Sya’ban.
“Seperti diriwayatkan sahabat Usamah bin Zaid, bahwa kata Nabi Muhammad SAW, bulan Sya’ban itu agung/istimewa, banyak yang tidak sadar akan bulan Sya’ban punya keistimewaan.”
“Apa yang istimewa? Kata Nabi Muhammad SAW, pertama amal-amal kita pada saat itu langsung disampaikan kepada Allah SWT. Allah SWT maha mengetahui apa yang kita kerjakan.”
“Nabi yang paling taqwa, nabi yang paling dekat dengan Allah SWT, nabi yang dijamin surga, masih mencoba meningkatkan kualitasnya, sehingga beliau ingin dinilai terbaik oleh Allah SWT ketika tiba bulan Sya’ban itu. Dan nabi mencontohkan yang tingkat tingginya, apa itu? Puasa.”
Menurut Ustadz Adi Hidayat, dalam berpuasa kita terjaga oleh dua hal; pertama menjaga amal saleh dan menjaga diri untuk tidak melakukan maksiat.
“Maka bisa dibayangkan, Nabi Muhammad SAW dalam bulan Sya’ban, beliau menyampaikan kepada kita semua bahwa dengan melaksanakan ibadah puasa rahasia terbesarnya adalah disampaikan langsung amalan seorang hamba kepada Allah SWT,” ucap Ustadz Adi Hidayat.(*)
