FALAKATA – Seluruh perusahaan-perusahaan smartphone di dunia terus mengembangkan produknya. Hasil itu cukup berdampak positif di masyarakat yang antusias menyambut produk terbaru di tengah gencarnya teknologi informasi.

Dari pengembangan yang dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut. International Data Corporation (IDC) mencatat terjadi pembelian tertinggi di kuartal kedua di tahun 2024 dan

IDC mencatat, pengiriman smartphone global meningkat 6,5% dari tahun ke tahun menjadi 285,4 juta unit pada kuartal kedua tahun 2024 (2024). Meskipun ini menandai pertumbuhan pengiriman pada kuartal keempat berturut-turut dan membangun momentum menuju pemulihan ekonomi tahun ini.

Direktur riset senior Worldwide Tracker IDC, Nabila Popal mengatakan, sebanyak 5 perusahaan teratas semuanya memperoleh keuntungan dari tahun ke tahun. Di mana, pihaknya melihat meningkatnya persaingan di antara para pemimpin dan polarisasi rentang harga.

“Apple dan Samsung merupakan dua hp yang laku keras. Berada di posisi teratas pasar dan mendapatkan keuntungan paling banyak dari tren premium yang sedang berlangsung,” kata Nabila Popal seperti dikutip dari IDC, pada Rabu (17/7/2024).

BACA JUGA: Dua Model Honda SUV Ini Raih Penjualan Terbanyak

Disebutkan, hasil pasar awal menunjukkan bahwa Samsung merebut posisi teratas dengan market share pengiriman sebesar 18,9%. Hal ini didasarkan berkat fokus strategis pada produk dan strategi AI yang kuat.

Sementara Apple berada di posisi kedua dengan market share 15,8% dengan peningkatan kinerja di Tiongkok dan kawasan utama lainnya. Kedua perusahaan terkemuka tersebut mengalami pertumbuhan yang moderat dari tahun ke tahun.

Di posisi ketiga ada Xiaomi dengan market share 14,8% sementara vivo dan OPPO masing-masing sama di posisi keempat dengan market share masing-masing 9,1% dan 9,0%.

Xiaomi dan vivo sama-sama mengalami pertumbuhan dua digit dengan kinerja yang kuat di pasar negara berkembang dan Tiongkok, sementara pertumbuhan OPPO sebesar 1,8% disebabkan oleh keberhasilan ekspansi yang sedang berlangsung di luar Tiongkok.

“Pertumbuhan pada 2024 terus memberikan sedikit kelegaan bagi OEM, meskipun sebagian didukung oleh basis perbandingan yang rendah dan pemulihan secara keseluruhan masih dalam kecepatan yang lambat,” kata manajer riset senior untuk Client Devices di IDC Asia Pasifik, Will Wong.

Ikuti falakata.com di google news agar dapatkan berita terbaru, klik disini.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan